Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh… NAMA BIANDA ZAHRA BALQIS ABSEN 09 KELOMPOK 4 ANGGOTA AULIYA NUR HASANAH AURELLIA EKHARISTI M. BIANDA ZAHRA BALQIS DEWI FITRIANA SARI ERZA NUR AINNI HAFIS MELVINA FIDELALIKA F. MUHAMMAD APRIZAL KELAS X MIA 1 SEKOLAH SMAN 1 KABUPATEN TANGERANG MATA PELAJARAN PAI GURU PEMBIMBING BU RIZKA SUSILAWATI M,Pd HARI & TANGGAL JUM’AT, 08 NOVEMBER 2019 Hallo teman-teman semuanya yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT. Saya Bianda, dari kelompok 4 akan menyampaikan pendapat saya dan teman-teman saya masing-masing pada blog ini, mengenai tugas pada aktivitas 2 yaitu sebagai berikut tugasnya. AKTIVITAS 2 Apakah kamu termasuk siswa/siswi yang sudah membiasakan diri berbusana secara islam? Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan ’lebih baik tidak berhijab tetapi sopan daripada berhijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain?’’ Diskusikan bersama teman-temanmu dan kemukakan kepada gurumu. A. MEMBIASAKAN DIRI BERBUSANA MUSLIM Kami yang beragama islam telah membiasakan diri berbusana secara islami, karena sudah jelas semuanya tertera di dalam Al-Qur’an terutama Al-Ahdzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31 yang menjelaskan mengenai perintah Allah menutup aurat. Berikut ini firman Allah yang menjelaskan perintah untuk menutup aurat yang terdapat dalam An-Nur ayat 31. قُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya “Katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" An-Nur31 Maksud dari ayat tersebut yaitu Allah SWT memerintahkan kita seluruh hambanya agar menjaga kehormatan diri dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga aurat. Dengan menjaga ketiga hal tersebut ,dipastikan kehormatan mukminah akan terjaga. Ayat ini merupakan kelanjutan dari perintah Allah SWT kepada hambanya yang mukmin untuk menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Ayat ini Allah SWT khususkan untuk hamba-Nya yang beriman. Nah seperti yang sudah dijelaskan dalam An-Nur ayat 31 kita sebagai seorang hamba Allah yang beriman sudah sepatutnya kita menutup aurat kita agar tidak menimbulkan dosa dan pastinya akan menjaga kehormatan kita sebagai seorang muslim yang taat kepada perintah Allah SWT. Maka dari itu, kami sudah berusaha membiasakan diri sejak kecil untuk menutup aurat dan hingga saat ini kami sudah membiasakan diri berbusana muslim. Karena aurat yang tidak dijaga akan memicu syahwat bagi yang bukan mahramnya. Dan pastinya itu akan menimbulkan dosa bagi diri kami sendiri yang menampakkan auratnya. B. PENDAPAT MENGENAI PERNYATAAN ’LEBIH BAIK TIDAK BERHIJAB TETAPI SOPAN DARIPADA BERHIJAB TETAPI MASIH SUKA MEMBICARAKAN AIB ATAU KEBURUKAN ORANG LAIN''. Kami akan memaparkannya satu per satu menurut pendapat kami masing-masing mengenai pernyataan tesebut. PENDAPAT MENURUT AULIYA NUR HASANAH Absen 06 Dalam Islam Allah SWT. menyuruh kaum wanita menutup aurat dengan memakai jilbab yang berarti hukumnya wajib, tetapi di zaman millennial ini masih banyak yang belum menjalankan kewajibannya. Selain itu, masih banyak pula wanita yang memakai hijab hanya untuk fashion saja dan sebagian orang lagi juga mengenakan jilbab yang dalam. Tetapi jilbab yang dalam belum tentu akhlaknya juga baik, namun masih ada sebagian orang yang menggunakan jilbab dalam memang didasari oleh niat karena Allah Ta’ala. Nah jadi Allah SWT. Lebih suka dengan umatnya yang berjilbab dan memiliki akhlak baik. PENDAPAT MENURUT AURELLIA EKHARISTI MASSORA Absen 08 Menurut pendapat saya, keduanya bukan merupakan sebuah pilihan yang harus dipilih karena bukan jalan alternatif. Tidak berhijab walaupun sopan adalah sebuah dosa yang besar. Lalu berhijab tetapi masih suka berghibah juga termasuk sebuah dosa besar. Seperti yang telah kita ketahui bahwa berhijab itu adalah wajib terutama untuk para muslimah. Jika masih bisa berhijab kenapa tidak? Pakailah hijabmu itu untuk menutupi aurat, dan tentunya tidak boleh dilupakan pula bila telah berhijab mari kita usahakan bertutur kata yang sopan terhadap orang lain, terhadap sesama saudara kita, dan yang pasti terhadap yang lebih tua. Dan yang terakhir mari kita sama-sama stop mengghibahi orang, walaupun terasa nikmat tetapi itu sunnguh adalah suatu dosa yang sangat besar. PENDAPAT MENURUT BIANDA ZAHRA BALQIS Absen 09 Menurut pendapat saya keduanya termasuk dosa yang besar, jadi kita tidak harus memilih salah satu dari keduanya dan seharusnya kita menghindari kedua perbuatan tercela tesebut. Karena tidak mengenakan hijab tetapi telah bersikap sopan termasuk dosa yang besar karena telah melanggar perintah dari Allah SWT. Memakai hijab merupakan suatu kewajiban bagi seoran muslimah, jadi oleh karena itu kita diwajibkan untuk memakai hijab walaupun akhlak kita belum baik. Karena antara mengenakan hijab dengan akhlak seseorang itu tidak ada kaitannya. Mengenakan hijab dengan akhlak seseorang itu, adalah dua hal yang berbeda yang tidak dapat dikaitkan satu sama lain. Karena bersikap sopan merupakan tuntutan sosial. Setiap orang, baik itu seorang muslimah atau bukan pastinya diharuskan memiliki sikap yang sopan. Sedangkan mengenakan hijab merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslimah yang harus dilaksanakan. Sebagaimana gambar berikut ini. Nah sama halnya dengan mengenakan hijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain, itu juga termasuk perbuatan tercela yang dapat menimbulkan dosa yang besar. Karena kita sebagai seorang muslimah yang telah mengenakan hijab, tidak sepantasnya kita membicarakan aib atau kejelekan orang lain. Membicarakan aib atau kejelekan orang lain atau yang biasa disebut ghibah merupakan suatu perbuatan yang tercela yang tidak disukai oleh Allah SWT. Karena sesungguhnya, kita diberikan karunia mulut oleh Allah SWT. bukan dipergunakan untuk membicarakan kejelekan orang lain tetapi seharusnya kita gunakan untuk sesuatu yang lebih berguna dan berfaedah atau bermanfaat untuk orang lain seperti misalnya daripada mengghibah lebih baik kita sampaikan baik-baik saran atau kritikan kita kepada orang tersebut, bukannya malah membeberkan kekurangan orang tesebut. Mungkin dengan saran atau kritikan kita itu, dapat berguna bagi orang tersebut untuk mengintrospeksi dirinya sendiri agar menjadi lebih baik. Jadi, kita sebagai seorang muslimah harus mengenakan hijab dengan baik dan berusaha menjaga akhlak dan perilaku kita serta tutur kata kita, agar tidak meyakiti hati orang lain. Serta berusaha menjaga mulut kita dari perkataan yang kotor dan membicarakan aib saudaranya sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Al-Hujurat ayat 12 sebagai berikut. Ayat tersebut menjelaskan betapa mengerikannya azab bagi orang yang suka mencela dan menggunjing saudaranya sendiri, yaitu di akhirat nanti ia akan menerima balasan mulutnya akan dipenuhi dengan darah dan bangkai saudaranya yang busuk. Dan kita juga akan rugi bandar, karena pahala kita akan berpindah pada orang yang kita ghibahi serta dosa orang yang kita ghibahi akan berbalik menimpa kita. Naudzubillahi Min Dzalik…Tentunya kita tidak ingin hal itu menimpa kita, maka dari itu mari semuanya kita sebagai hamba Allah yang beriman berusaha menghindari perbuatan tercela yang akan merugikan diri kita sendiri. Dan mari kita sama-sama beristiqomah dalam menjaga perilaku kita agar tetap berada dijalan Allah SWT. dan semoga segala perbuatan yang kita lakukan akan diridhoi oleh Allah SWT. karena setidaknya kita telah berusaha mengurangi satu dosa yaitu menutup aurat kita dari yang bukan mahramnya. Insya Allah, Aamiin Ya Robbal Alamin. PENDAPAT MENURUT DEWI FITRIANA SARI Absen 10 Menurut pendapat saya, kita sebagai wanita muslimah diwajibkan untuk menutup aurat dengan memakai hijab dimana pun kita berada. Kita juga harus menjaga sopan santun. Karena wanita muslimah seharusnya adalah wanita yang sopan, wanita yang selalu menjaga auratnya, wanita yang selalu bertutur kata baik, dan berakhlak mulia. Nah, bagi kita yang sudah memakai hijab tidak sepantasnya membicarakan aib atau kejelekan orang lain. Pada saat ini, banyak orang yang selalu membicarakan aib atau kejelekan orang lain terutama kaum hawa. Membicarakan aib atau kejelekan orang lain kita kenal dengan sebutan ghibah yang merupakan salah satu perbuatan tercela yang tidak disukai oleh Allah SWT. Jadi kita harus menghidari perbuatan ghibah dan tetap berusaha berperilaku sopan santun dengan tetap memakai hijab. PENDAPAT MENURUT ERZA NUR AINNI HAFIS Absen 11 Menurut pendapat saya, lebih baik tidak berhijab tetapi sopan daripada telah berhijab tetapi masih suka membicarakan keburukan atau aib orang lain. Karena untuk apa menutup aurat kalau ujung-ujungnya masih suka membicarakan kejelekan orang lain. Membicarakan keburukan atau aib orang lain itu termasuk salah satu temannya syaithon dan merupakan suatu dosa yang besar. Lalu berhijab itu bukan hanya menutup aurat saja, tetapi juga harus menjaga ucapan atau lisannya. Seperti dalam peribahasa ’Mulutmu Adalah Harimau Mu’’, maknanya yaitu kita harus pandai-pandai menjaga ucapan kita jangan sampai itu menjadi boomerang bagi diri kita sendiri. PENDAPAT MENURUT MUHAMMAD APRIZAL Absen 20 Menurut pendapat saya jawabannya adalah tidak ada dari dua alternative tersebut, karena keduanya merupakan pelanggaran terhadap perintah Allah SWT dan memang tidak ada yang benar-benar baik dari keduanya. Ketika seorang muslimah telah baligh atau dewasa maka wajib baginya untuk berhijab. Adapun masalah moral atau akhlak itu adalah perkara yang lain, dimana ada hukum tersendiri yang mengaturnya. Mungkin yang harus kita imani terlebih dahulu adalah bahwasannya berjilbab adalah kewajiban yang mutlak bagi seorang muslimah yang sudah baligh. Dan setelah kita memahami hal itu, alangkah baiknya pula kita sebagai seorang muslimah ataupun bukan sudah seharusnya kita membiasakan berperilaku sopan santun dan berakhlak mulia. C. KESIMPULAN Jadi, kita sebagai seorang muslimah sudah seharusnya mengenakan hijab baik yang sudah baligh ataupun bagi yang belum baligh sebagai pembiasaan sejak dini. Memakai hijab merupakan salah satu perintah Allah SWT. yang akan mendapatkan banyak manfaat billa kita mengikuti perintahnya. Sebagaimana yang tertera dalam Al-Ahdzab ayat 59 sebagai berikut. Sudah jelas dalam ayat ini Allah SWT. memerintahkan kita para wanita mukminah untuk memanjangkan jilbabnya dengan maksud agar mudah dikenali dan dapat dibedakan dengan perempuan non mukminah. Hikmah lainnya yaitu agar tidak diganggu dan memicu syahwat bagi yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. juga bersabda ’ Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu bergandengan kedua-duanya. Jika salah satunya diangkat maka akan terangkat kedua-duanya.’’ Maka dari itu, sebaiknya kita menutup aurat karena Allah SWT, dan juga membiasakan diri untuk berperilaku sopan santun, bertutur kata ramah, dan selalu berusaha untuk tidak membicarakan aib atau keburukan orang lain. Karena sesungguhnya aib itu bukan merupakan sesuatu yang harus disebar-sebar tetapi seharusnya aib atau kekurangan itu menjadi bahan introspeksi diri untuk memperbaiki agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan seperti yang telah kita ketahui, bahwa mengghibahi saudara kita sendiri termasuk dosa besar yang akan membuat diri kita sendiri merugi. Jadi daripada kita mengghibahi sesuatu yang unfaedah, lebih baik kita melakukan hal-hal yang positif yang tentunya lebih bermanfaat daripada sekedar bergosip dan melakukan amalan-amalan yang tentunya dapat menambah pahala kita dijalan Allah SWT. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat pada perintahnya dan senantiasa melakukan kebajikan serta menjauhi segala larangannya yang pastinya akan menimbulkan mudarat dan dosa. Aamiin Ya Allah, Ya Rabbal Alamiin… Sekian pendapat dari saya, dan teman-teman kelompok saya... Kurangnya mohon maaf Lebihnya ambil ajaD Semoga bermanfaat Jika terdapat kritik dan saran yang ingin disampaikan Silahkan tinggalkan di kolom komentar. Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
Assalamualaikum Nama Hadallina putri machrunisa Kelas 10 Mia 1 No. Absen 13 Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Guru pembimbing Ibu Rizka susilawati, Hari/tanggal Kamis/ 07. November. 2019 Kelompok 1 Nama anggota 1. Arfian agung nugroho 2. Hadad al farisi 3. Hadallina putri machrunisa 4. Ibnu fachri al hanif 5. Iqbal maulana yusuf 6. Kireina sekaring bilgis 7. Liana wahyu cristanti Assalamualaikum teman teman,🌵! Halo aku hadallina, kembali lagi sama blog aku. Kemaren di blog sebelumnya aku sudah membahas materi tentang "batas batasan aurat pada laki-laki maupun perempuan". Sekarang aku dan teman kelompok ku akan membahas tentang pendapat mengenai Aktivitas 2 Apakah kamu termasuk siswa/siswi yang sudah membiasakan diri berbusana secara islam? Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan "Lebih baik tidak berhijab tetapi sopan dari pada berhijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain?" Langsung ke point nya aja yuk,🌵! Mengenai pernyataan tersebut. Ya, Alhamdullilah aku dan teman temanku selalu berpakaian muslim. Karena untuk menutup aurat. Menutup aurat itu hukumnya wajib apalagi menutup aurat sesuai dengan syariat islam. Nah... Allah swt. itu suka orang-orang yang taat kepada perintahnya dan jika kita menurut dan menjalankan perintah Allah swt. maka kita dapat pahala dan terhindar dari marabahaya amin.... Ada pernyataan "lebih baik tidak berhijab tetapi sopan dari pada berhijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain" menurut kami pernyataan tersebut salah karena kita sebagai umat muslim harus menutup aurat menurut syariat islam, karena hukumnya wajib dan kita harus menjalankan kewajiban dari allah. Apabila kita melanggarnya kita akan mendapat dosa. Berhijab merupakan kewajiban bukan pilihan, jadi sekalipun orang tersebut masih membicarakan aib orang,karena dia sudah menjalankan kewajiban tersebut dengan cara berhijab. Ketika seseorang bertekad untuk berhijab,dia juga bertekad untuk mendorong dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berusaha untuk menjauhi larangan-larangan yang diperintahkan allah ta'ala. Jika ada seorang muslim yang menggunakan hijab tetapi masih membicarakan aib dari saudaranya maka jangan salahkan hijabnya tetapi salahkanlah orang tersebut karna apa? Karena orang tersebut tidak benar-benar menghijrahkan hatinya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sebagaimana yang di riwayatkan dalam Hadist Abu Dawud قَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلاَّ هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ» Artinya "Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig mengalami haid, tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini seraya menunjuk muka dan telapak tangannya". HR Abu Dawud Jadi kesimpulannya adalah kita sebagai umat muslim dan muslimah harus menutup aurat dan tidak membicarakan aib dari saudara kita sendiri karna diantara lebih baik tidak berhijab tetapi berbicara sopan daripada berhijab tapi masih suka membicarakan aib saudaranya,karena dua-duanya merupakan perbuatan tercela dan sebuah dosa yang harus kita hindari. Oh iya teman teman. Tetap jaga lisan kita ya, jangan sampai, sesuatu yang kita ucapkan menyinggung perasaan orang lain. Sebagaimana yang di riwayatkan dalam Hadist Bukhari dan Muslim "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau lebih baik diam". HR. Bukhari dan Muslim Sekian pendapat dari kelompok kami Kurangnya mohon maaf Semoga bermanfaat,🌵! Wasalamualaikum